Jumat, 23 Agustus 2013

Sebuah Penantian Dan Harapan

Penantian kata itu yang selalu terucap di bibir ku,hanya berharap dan menanti kau datang dan mengambil cinta dariku. Awal bulan February pun telah berlalu hampir 3 bulan lebih aku menantinya berharap apa yang aku nanti bisa ku dapatkan kembali. Namun apa semua nya di luar dugaan ku,tak kusangka penantian ku selama 3 bulan ini akan menjadi sia-sia hanya karna kau telah mempunyai cinta yang lain.

Kecewa,terluka yang aku rasakan saat itu. Hamparan penantian kosong yang kini masih tertinggal di kehidupan ku, tak tau apa yang harus aku lakukan lagi semua nya terasa berat aku jalani.

Hari-Hari ku yang dulu ceria kini menjadi suram aku hanya bisa terdiam membisu memikirkan apa yang telah terjadi padaku, seakan-akan aku tak percaya dengan semua ini, sesekali aku berfikir mungkin ini hanya mimpi bukan kenyataan. Namun setelah aku terbangun ternyata semua nya bukan mimpi, kini kau telah bahagia dengan cinta yang lain.

Saat itu aku yang duduk di kelas XII di sebuah sekolah swasta di daerah plered-purwakarta. Mengalami defresi berat karna semua di luar dugaanku. Kehadiaran ku di sekolahan pun menurun, aku yang tadinya tak pernah membolos kini sering membolos hanya karna memikir kan cinta dan wanita saja. Surat dari kepala sekolah dan guru BP pun berdatangan. 

“Asslamualikum.wr.wb.”

Kepada orang tua murid saya selaku wali kelasnya Rian Sulaeman Farhi meminta ibu/bapak untuk hadir kesekolah membicarakan kehadiaran rian selama 1 bulan ini.

Begitu lah isi surat panggilan untuk orang tua ku dari sekolahan ku yang sempat aku baca. Sesampainya surat itu kepada kedua orang tua ku mereka marah besar kepada ku,kecewa dangan apa yang telah aku lakukan sehingga surat panggilan dating dari sekolah.

Aku yang sedang duduk di kursi saat itu sambil mengotak-atik Hp ku tiba-tiba . . . . 
“GUPRAKKKKKKKKKK” . . . .

Sebuah suara di atas meja yang ada di depan ku, saat aku lihat ternyata tangan mama yang sedang memukul meja dengan sebuah surat di tangan. Kaget saat aku melihat nya.

“ini yang di namakan sekolah . . . . . .?” Terdengar jelas di telinga ku suara kemarahan dari mama,
aku hanya bisa terdiam saat itu menyesali apa yang telah aku lakukan. Mengecewakan sosok seorang mama.

“maafin aku mama . . .” Ucapaku dalam hati kecil ini,

Terdengar mama menangis seperti tak percaya dengan apa telah aku lakukan. Hanya gara-gara sebuah cinta dan wanita aku harus melihat mama menetes kan air mata. Saat itu aku mencoba untuk melupakan apa yang 3 bulan lalu terjadi, kini mama udah kembali lagi ceria dan mau memaafkan kesalahan ku.

“aku janji sama mama aku gak akan ngecewain lagi mama dan buat mama meneteskan air mata untuk yang kedua kali nya” Kata itu yang aku ucapkan kepada mama.

“makasih nak, belajar lah yang rajin mama gak mau liat kamu susah. Karena kehidupan sesungguhnya akan kamu rasakan nanti setelah kamu berkeluarga.” Jawab mama yang penuh senyum dan sambil mengelus pundak ku, seperti mama gak mau melihatku mempunyai beban.

* * *
Mentari pagi pun mulai terbit seperti biasa mama yang selalu bangunin aku buat sekolah, sesampainya aku di sekolah dan duduk di kelas hanya lamunan yang aku perlihat kan kepada temen-temen dan semua orang.

Terlalu pahit penantian ku terhadap mu,hamparan luka yang kini aku terima walau pun aku udah janji sama mama untuk melupakan itu semua namun sulit bagiku, bayangan nya selalu menghantui hidup ku semakin aku mencoba melupakan nya semakin sakit hati ini. Seperti tak ada cara lain hanya diri mu yang mampu mengobatinya. Sesampai nya aku di rumah lamun lagi yang aku perlihatkan, sesekali mama memperhatikanku.

“anak ku lagi terluka dan patah hati” Goda mama kepada ku.

“apaan sich mama ini . . .” Jawab ku sambil sedikit tersenyum karna gak mau melihat mama ikut sedih.

“udah gak usah bohong sama mama, mama juga tau kok. Karena mama juga kan pernah muda kaya kamu, jadi pernah ngalamin.“ Jawab mama sambil menghibur ku agar aku gak terus-terusan terpuruk dalam kesedihan.

“bener gak ada apa-apa kok mama , , , , !!!!! ya, iya atuh mama pernah muda masa mama tua dulu sich?” Balas ku menggoda mama.

Obrolan pun berlanjut tak terasa sore pun telah tiba,saking asyik nya ngobrol ama mama sampai-sampai aku lupa tadi mau makan siang. Canda tawa yang tadi bersama mama hilang sudah saat aku kembali ingat sosok bayangan nya lagi, entah kenapa bayangan nya terus menghantui, rasa rindu kepadanya pun semakin menjadi walau aku tau dia kini bahagia bersama orang lain. Hanya penantian dan harapan yang masih aku simpan untuk nya walau aku sendiri tak tau sampai kapan penantian ini akan berakhir.

MY LOVE KU IKA
YANG S’LALU AKU TUNGGU.

Penantian Satu Kesabaran

Aku hidup bukan untuk menunggu cintamu. 
Sulit ku terima semua keputusan itu. 
Yang kini hilang tersapu angin senja. 
Masih sulit pula untuk ku lupakan. 
Suram dan seram jika ku ingat kembali. 
Mungkin harus ku biarkan semua kenangan itu, 
agar abadi oleh sang waktu.

Pagi ini cerah, hangat mentari yang bersinar dan sejuk embun di pagi itu membuat semangat untuk menuntut ilmu makin bertambah. Ku percepat langkahku. Seusai sekolah, ada ekstrakulikuler seni tari dan aku pun mengikutinya. Masih belum beranjak dari tempat duduk ku. Dari arah belakang terdengar suara yang memanggilku.
“Idaaa, tunggu !”

Aku pun melihat ke belakang “Kamu Raff, ada apa kok sampai tergesa-gesa ?” tanyaku penasaran.

“Emmm, ada yang mau kenalan sama kamu !”

“Tapi Raff, udah mau masuk kelas seni tarinya”

“Ya telat dikit kan gakpapa”.

Aku tidak menjawabnya. Aku bergegas pergi menuju kelas seni tari. Aku simpan kata-kata Raffi tapi aku tidak memikirkannya disaat aku sedang mengikuti seni tari.
***

Hari ini aku sengaja berangkat pagi, aku ingin menikmati udara pagi, walaupun jarak antara rumah dan sekolah dekat. Sewaktu istirahat aku kembali ingat dengan kata-kata Raffi kemarin siang. Siapa dia? Anak mana? Namanya siapa? Berbagai pertanyaan mulai bermunculan di benakku. Hingga aku tak sadar jika aku sedang melamunkannya.

“Heyhey, mikirin siapa sih kamu?” Tanya Ega yang membuyarkan lamunanku.

“Ha? Aku gak mikirin apa-apa tuh!”

“Kok ngelamun sih? Haaa, masih keinget ya sama kata-kata Raffi kemaren?”

“Ehh, apaan sih, mentang-mentang pacar Raffi trus kalian ngejek gitu, ahh gak asyiik”

“Yaya, Cuma bercanda kok”

Tiba-tiba Raffi datang menemuiku. Entah apa lagi yang akan ia sampaikan kembali. Aku sendiri tidak berharap jika kata-kata itu lagi yang akan ia sampaikan.

“Daa, ikut yuk, dia mau ketemu kamu, tuh udah ditunggu di kantin” ajak Raffi.

“Ahh, engga ahh, biarin aja dia samperin”

“Kok gitu? Ya udah deh, ini kesempatan loh, kok malah kamu sia-siain” Ucapan Raffi didengar oleh Layla, yang juga saudara Raffi.

“Ehh, ada apaan nih, keliatannya seru! Ada apa sih Raff, kok gak bilang-bilang?”

“Gak ada apa-apa, udah nanti aku ceritain”

Bel masuk kelas pun berbunyi, aku segera masuk kelas. Dan aku mengikuti pelajaran yang berlangsung hingga usai. Pulang sekolah biasanya aku jalan sendiri, jarak rumah deket.

“Ciiye Idaa” goda Layla

“Ada apa sih?” tanyaku penasaran.

“Tuh, orang yang di depan gerbang pake tas item ada corak biru, itu orang yang mau ketemu kamu.”

“Ha? Siapa dia? Namanya siapa?”

“Dia Tyo, anaknya pendiem banget, dia sahabat karib Raffi sama Adi”

Tanpa kata-kata apapun aku bergegas pulang, dalam perjalananku aku memfikirkan semua hal yang Layla beritahu tadi. Yah, Tyo, aku masih tidak menyangka kenapa dia mau bertemu, kenapa harus lewat temennya? Ah mungkin dia malu. Ya udahlah.
***

Hari ini mulai muncul kabar buruk, banyak yang menyangka bahwa aku ini adalah pacar Tyo, padahal bukan sama sekali. Aku kenal sama dia aja baru kemarin. Di sela-sela pelajaran aku gunakan untuk menuliskan sebuah kata-kata. Sepertinya aku memang benar-benar jatuh hati pada Tyo, “ahhh, kenal langsung aja belum kayaknya mustahil deh” kata itu selalu muncul di benakku.

Saat jam istirahat, aku selalu melewati kelasnya. Aku selalu melihat tingkah lakunya, yang terkadang membuatku tersenyum-senyum sendiri. Oh mungkin inikah cinta? Aku pernah merasakannya tetapi aku tak ingin merasakannya lagi untuk saat ini.

Setelah kita kenal begitu lama, aku mengenal dia dengan ramah, dengan baik, walaupun diantara kita tak pernah ada satu perkataan. Tiba-tiba semua perasaanku menjelma, berubah entahlah seperti apa isi otakku. Aku menyukainya, aku menyayanginya. Aku yakin dia pun begitu, tapi aku tidak pernah pecaya itu, aku tidak pernah percaya bila ia menyukaiku juga, aku hanya berharap begitu banyak padanya.

Hari ini ekstra pramuka sebenarnya, aku sama Tyo mau bicara tapi dia tetap tidak mau. Dia tetap tak membuka kesempatan untuk perasaan kita. Tapi aku masih yakin bila dia benar-benar mencintaiku. Sore itu aku hanya pulang dengan semua mimpi ku yang telah pupus. Aku tak membawa secuil harapan lagi untuk rasaku ini.
***

Malam ini aku tulis surat untuk nya. Aku harap ada sedikit respon darinya. Dan respon itu tidak membuatku patah hati dan patah semangat. Aku tahu Tuhan pasti mengerti disetiap mimpi dan harapanku.

Setelah selesai aku pun tidur. Hari ini aku sengaja bangun pagi, selain aku piket aku juga ingin melihatnya lebih awal, hehe. Aku datang pertama di sekolah, datang pertama juga di kelas, aku langsung piket, bersihkan semuanya. Setelah selesai, aku kasih surat itu langsung ke dia. Aku tak pernah mengira hal buruk apapun akan menimpa kita setelah surat itu kau baca. Tiba-tiba Imma datang mengetuk pintu kelasku. Dia meminta ijin dahulu, lalu memanggilku untuk menemuinya. Aku yang bingung, langsung saja aku menurut. 

“Nich surat dari Tyo!” kata Imma sambil memberikan surat dari Tyo.

“Apa ini? Jawaban suratku tadi pagi ya?”

“Iyaa, baca aja, dia bilang dia minta maaf kalo udah nyakitin perasaan kamu, dia gak bermaksud kayak gitu, ya udah baca aja.”

“Iyaa, makasiih udah ngaterin suratnya, aku titip salam buat dia”

Seketika aku menangis, air mata ini sudah tak bisa ku tahan lagi. Tetes demi tetes mulai membasahi wajahku. Lalu ku hapus lagi begitu pun seterusnya. Aku masuk kelas dan aku lanjutkan pelajaran yang sempat tertunda, aku anggap saja ini semua tidak pernah terjadi.

“Ada apa sih, Yuk?” Tanya Ega.

“Di.. dia.. dia udah jawab semuanya” kataku terbata-bata

“Jawab apa? Bukannya diantara kalian itu tak pernah ada apa-apa?”

“Dia gak suka aku Ga, aku sih fine tapi kenapa sih yang nganter harus Imma, dulu pas kamu sama Raffi putus, Imma juga kan yang nganter?”

“Iya ya, kok aku lupa ya? Ya udah deh, kamu yang sabar aja, cowok itu gak Cuma satu kok, gak Cuma dia doang”

“Iyaa Ga, makasiih” jawabku sambil mengusap air mataku

“Iya sama-sama”
***

Sulit menjalani hari tanpanya lagi, walaupun kita hanya sebatas gebetan, tapi ternyata hal itu membuat kita menjadi bersahabat. Berbulan-bulan aku nanti jawabanmu lagi. Tapi ternyata jawaban itulah yang sudah kamu tetapkan. Aku hanya pasrah, aku menangis, bagaimana tidak jika seseorang yang aku sukai ternyata telah membuatku menangis. 

Aku berharap suatu saat nanti Tuhan mempertemukan kita, dan Tuhan izinkan kita bersama. Jika Tuhan tidak mentakdirkan kita bersama biarlah perasaan itu menjadi sebuah kenangan masa SMP kita. 

*THE END*

Penyesalan Selalu Setelah Kita Melakukannya




Angin malam berhembus kencang menerjang lapisan kulit setiap insan yang merasakan meski  rembulan tampil dengan bulat sempurna meski bintang-bintang terang benderang menghiasi malam, namun  pemandangan tersebut tak turut menghibur hati Jono yang sedang padam bagai tersiram air yang deras.
Jono adalah seorang pria yang sedang berkepala lima akan tetapi satu persatu anaknya pergi meninggalkan Jono dan istrinya, mereka tidak tahan dengan kondisi ekonomi keluarganya.
               
Jono termenung tak berdaya, pandangannya kosong yang di pikirnya hanya satu bagaimana ia mendapatkan uang dan tidur pulas di rumah bersama Tini istrinya dan Riko anaknya yang masih tersisa, ia tak berani pulang ke rumah dengan tangan hampa sebab jika pulang ia hanya mendapatkan cacian dari sang istri bahkan ia di suruh tidur di luar rumah, sebenarnya Jono tak tahan lagi atas perlakuan Tini, namun apa daya nasi telah menjadi bubur padahal sejak masih menjadi kekasihnya ,Ibu Jono melarang Jono berhubungan dengan Tini,Ibu Jono tidak suka dengan sikap Tini yang sombong dan tak sopan itu akan tetapi Jono memperdulikannya, ia hanya ingin menikah dan membangun keluarga baru bersama istrinya yang cantik yaitu Tini dan kini hanya ada penyesalan yang mendalam yang di rasakan seorang pria yang selalu memakai kaca mata minues, selain hidupnya sengsara,ia pun sudah di coret dalam buku harta warisan orang tuanya,bahkan ia menikah tanpa restu dan kehadiran sang Ibu yang dulu di sayangnya.
               
Dua jam berlalu, Jono masih dalam posisinya, duduk dan memandangi bintang di langit berharap bintang itu jatuh kemudian ia dapat berdoa agar seseorang dapat membantu kesusahannya.Dua jam yang tak sia-sia tiba-tiba benda asing jatuh dari langit,melihat peristiwa tersebut sontak membuat Jono terkejut, ia beranggapan bahwa benda asing itu adalah sebuah bintang yang jatuh dari angkasa,tanpa pikir panjang Jono segera memanjatkan doanya.
                “wahai bintang yang jatuh bantu lah aku dari kesusahan ini, berilah jalan keluar untuk ku”,harapannya yang keluar dari mulut manisnya, meski ia masih percaya dengan Tuhan.
Selang beberapa menit, suara handphone yang di ikat kuat menggunakan gelang karet di permukaannya berbunyi dengan nada yang beraturan, senyum lebar terpasang di bibirnya namun memori otaknya masih mengingat istri dan anaknya.
                “semoga saja ini berita baik untuk ku”,ucapnya dalam hati.
Tangan kanannya yang semula memegang permukaan kursi kini beranjak naik merangkul benda kotak kecil itu di saku bajunya, sebuah pesan singkat dari seseorang yang tak asing dipikirannya.
                JONO TOLONG PULANG KE RUMAH, IBU MU SAKIT PARAH
Melihat pesan tersebut ekpresi wajahnya mendadak berubah,aliran darahnhya seakan-akan tak mau mengalir,jantung terasa teriris belati tajam,tak terasa butir-butir air mata menetes,menetes,dan terus menetes hingga kini ia di banjiri tangisan,doanya yang sudah ia ucapkan berbalik menjadi bumerang untuk hidupnya.
                “wahai bintang !,mengapa kau kabulkan doa yang bukan aku harapkan,mengapa kau tega kepada ku?,menambah beban di hidup ku”,protesnya seraya membentangkan kedua tangannya,wajahnya menatap ke atas langit memberi ekpresi kesal, seolah tak terima dengan berita buruk yang telah ia dapatkan.
               
Derai air mata yang pada saat itu terus mengalir membasahi pipinya,mengingatkannya saat ia membuat segores luka di hati ibu nya, mendorong sang ibu hingga terjatuh dan akhirnya Ayah mengusirnya bersama istrinya,mungkinkah ini balasan untuk ku ?, ataukah buah dari perbuatan ku selama ini kepada Ibu,pikirnya dalam hati.
Akhirnya ia bergegas menuju rumah orang tuanya yang sangat membutuhkan kehadirannya,ia tak peduli nanti jika ibu nya tak menerima kedatangannya,asalkan ia bisa bertemu dengan ibu,dan ibu nya lah saja.
               
Sepeda besi berkarat yang setia menemani kemana Jono pergi itu di kayuhnya,berkilo-kilo meter jarak yang ia tempuh,keringat terus mengguyur seluruh tubuhnya,lelah pun di rasakan oleh seorang anak yang merindukan sosok ibu, namun semua itu terbayar ketika ban kendaraan tak bermesin itu berhenti tepat di sebuah rumah yang sangat megah, rumah itu milik keluarga besar KURNIAWAN, rumah yang menemaninya hampir dua puluh tahun,pintu gerbang yang biasa ia lewati menuju rumah, ayunan yang sejak kecil ia pakai untuk bermain, kursi bercat putih yang tidak berubah tampilannya yang dulu ia pakai untuk sekedar duduk-duduk saja, kini membawanya ke dunia masa lalu, masa lalu yang indah dimana ia selalu di peluk oleh ibu,dimana ibu dan ayahnya selalu memberi senyuman indah untuknya.Dari balik pintu terlihat sosok manusia yang berbadan gemuk,berkaca mata,dan berambut pelontos melemparkan satu senyuman manis tepat mengenai Jono.
                “Ono kesini lah nak, ayah dan ibu merindukanmu”,rayu sang ayah seraya membentangkan tangannya berharap sang anak memeluk dirinya.
                “ayah,maafkan jono, jono menyesal telah berbuat seperti ini”,balasnya  dengan nada yang tak jelas akibat isak tangis yang memburu kemudian memeluk tubuh ayahnya.
                “sudahlah jono jangan kau sesalkan perbuatan mu dulu karena itu sudah ayah lupakan,ayah dan ibu sudah memaafkan mu, ayah dan ibu juga meminta maaf karena sudah mengusir mu”,jawab ayah seraya mengelus punggungnya.
Perbincangan ayah dan anak tersebut terdengar oleh seorang wanita tua yang tertutupi oleh uban di rambutnya.
                “ayah di luar ada siapa ?”,tanya ibu dengan suara serak sesekali ia batuk.
Pandangan Jono tertuju ke arah Ayah, setelah pandangannya dan pendengarannya mengarah ke pintu rumah.
                “itu ibu nak,ayo lah masuk ke dalam, bertemu lah dengan ibu mu, ibu sangat merindukan mu”,ajak sang ayah kepadanya
                “nanti saja yah, Jono belum siap untuk bertemu ibu, mungkin besok Jono datang bersama keluarga”,ujar Jono seraya memegang tangan ayah.
                “baiklah,ayah mengerti ya sudah pulanglah nak,istri dan anak-anak mu mungkin mengkhawatirkan mu”,ucap ayah memberi satu lagi senyuman manis.
               
Akhirnya Jono pulang dan kembali ke rumahnya dengan rasa senang,tenang dan nyaman meski Jono masih belum bertemu dengan ibunya setidaknya ayah masih menyambutnya dengan ramah. Ditengah perjalanan ia dikejutkan dengan temuan benda asing, benda asing yang berbentuk botol itu memaksa ban sepeda jono berhenti untuk kedua kalinya, rasa ingin tau nya muncul dipegangnya botol itu oleh jono kemudian penutup botol itu terbuka ketika jono memaksakan tangannya untuk membuka, tiba-tiba dari botol itu keluar asap tebal yang menutupi seluruh pandangannya, namun ketika asap itu sedikit demi sedikit menghilang pandangan jono tertuju pada sosok orang yang berpostur tinggi jenggotnya dipenuhi uban penampilannya pun sangat membingungkan jono.           
                “siapa kau!.”ujar jono mengangkat telunjuknya kearah  orang asing itu.
                “hahaha...,aku adalah jin dari timur tengah, karena tuan telah menyelamatkan hamba, hamba beri satu permintaan, apa saja yang tuan minta hamba akan kabulkan, hahaha... .”jawab jin itu puas.
Mendengar penjelasan jin, jono seolah tak percaya namun apa salahnya jika mencoba, pikirnya.
                “baiklah jika kau bisa kabulkan permintaan ku aku akan percaya padamu jika tidak kau berarti hanya seorang pembual.”
                “memang apa permintaan mu wahai tuan ku?.”
                “aku ingin kembali ke dua puluh tahun lalu itu saja permintaan ku wahai mahluk halus.”
                “Wahai tuan ku !, maaf kan aku jika aku lancang, aku hanya ingin tahu dibalik permintaan mu itu, sungguh aku tak mengetahui maksud permintaan mu.”
                “wahai jin !,jika kau kabulkan permintaan ku nanti, di masa lalu itu aku ingin berubah dan lebih menghargai kedua orang tua ku termasuk ibuku.”
Mendengar jawaban jono, jin itu menangis dan akhirnya permintaan jono itu dikabulkan olehnya dengan memberi satu pesan kepada jono.
              
             SESUNGGUHNYA PENYESALAN ITU AKAN DATANG SETELAH KITA BERBUAT SATU KESALAHAN, MAKA JANGAN LAH MELAKUKAN KEMBALI KESALAHAN ITU KARENA JIKA MELAKUKAN KEMBALI BERSIAPLAH UNTUK MENGHADAPI PENYESALAN.

Hatiku Kau Yang Merubahnya

Awal dari sebuah rasa manis akan tetap manis jika kita pintar megolah rasa manis itu agar tetap manis. Cerita itu berawal pada sebuah hubungan antara cewek manis yang sering disapa Indi dengan cowok yang sering dipanggil Ihsan. Hubungan mereka yang telah berjalan hampir 9 bulan ini berawal mulus dan penuh dengan bahagia.
Rasa pahit ini dimulai saat hari-hari sebelum ulang tahun aku diakhir bulan awal tahun ini. Sebuah perubahan terjadi pada Ihsan. Waktu yang tak pernah ada untukku membuatku sudah kehabisan kesabaran untuk selalu ngertiin Leo yang sibuk berkerja,hingga hari liburpun ia tetap bekerja. Hingga 2 minggu sebelum ulang tahunku,aku mengirim sebuah pesan panjang kepada Ihsan.
To : (085643xxx890) Ihsan sayang
Aku tak tau knp km berubah. Km lupa dgn semua janji hubungn kita. Aku rasa ini puncak dari sebuah rsa sabarku. Aku ingin kita udahan aja,jalan ini mgkn yg terbaik. Maaf utk smua dan maksh untuk hari2 lalu. Aku bukn berhnti mencintai tpi aku ingin berhnti menyakiti hati.
Dengan rasa berat hati dan meneteskan air mata,aku mengirim pesan itu ke dia. Namun seperti yang sudah aku duga,tak ada tanggapan dari Ihsan hingga satu minggu sebelum ulang tahun.
Hari-hariku sangat berat saat ia sedang menghadapi ujian yang sedang berlangsung di kampusnya aku juga harus menghadapi masalah dengan Ihsan
Saat aku berkeluh kesah dengan sahabat akrabnya yang suka dpanggil “Sipit” namun ia juga tak memberi respon bahkan saat aku memulai cerita,
“pit,aku sebel deh ama Ihsan,aku dicuekin,sampe aku ngomong putus aja gak direspon,pokonya akau penegen putus dari Ihsan ………….”
Belum selesai aku bercerita sipit langsung jawab dengan pernyataan juteknya dan muka jelek, “udah ah mb Indi,aku mau pulang,capek aku”,sambil dia meanarikku untuk pulang. Dengan rasa sedih aku menganggukkan untuk mengiyakan agar sipit pulang.
Aku berjalan menuju tempat parkir motor sambil memikirkan,kenapa dengan Sipit. Otakku ini penuh banget,Sipit jadi berubah, Ihsan juga gak kalah berubah,ditambah ujian yang bakal dihadapi. Dalam hatiku cuma berucap “ ujian hidup dan ujian kampus kok berat banget”. Aku mencoba menghubungi Pit berulang kali namun jawaban dari operator selalu sama “nomor yang anda tuju sedang sibuk”. Aku mencoba sms Sipit..
To : (085678901xxx) Sipit
Pit,kok sekarang kmu berubah,saat ini kau butuh kamu pit 
Sambil menunggu balasan dari Sipit aku berpikir apa Sipit juga punya masalah jadinya gak mau dicurhatin. Tak berapa lama ada pesan masuk dihandphoneku,dalam hati inginnya leo yang sms aku. Tap aku yakin pasti Sipit yang balas.
Jreng,,dengan terkejut …
Dari : (085643xxx890) Ihsan sayang
Sayang aku lagi sibuk buat beberapa minggu ini.
Setelah baca ini ada rasa lega tersendiri ternyata dia sibuk tapi makan hati juga kalau gini terus. Lalu tak berapa lama sipit menyusul membalas sms dariku.
Dari : (085678901xxx) Sipit
Mb Ndi,sorry aku lagi irit pulsa,gak bisa balas smsmu.
Dengan rasa yang udah bercampur dihati sms mereka takku balas,dan membuang handphoneku dari hadapanku. Jam dinding di kamarku yang udah nunjukkin pukul 23.00 WIB tapi mata susah banget dipejamin. Udah beberapa hari ini aku tidur diatas jam 01.00 WIB. Tapi aku berusaha memejamkan mata namun handphone berdering,sebuah lagu menjadi lagu tanda panggilan masuk. Aku tak ingin melihat siapa yang menelpon malam gini,tapi telepon itu tidak berhenti berdering.
Ku coba melirik handphone dan melihat sebuah nama yang taka sing,karena ternyata yang telepon itu adalah Ihsan. Dengan segera aku menganggat telepon.
“Assalammualaikum, Ndi”. Sebuah salam yang terdengar dari seberang namun kali ini Ihsan berubah karena memanggilku Indi.
“Walikumsalam,gimana ada apa?” dengan gaya biasa karena tetep aku jaga gengsi. Hehehe..
“kok belum tidur,Ndi”,dengan nada datar dan tanpa dosa.
“belum aja,belum ngantuk. Kamu sendiri kenapa belum tidur juga?”
“Kok panggilnya ‘kamu’ ?”. Ihsan ini paling gak suka kalau dipanggil ‘kamu’ walaupun lagi marahan.
Aku juga Cuma jawab singkat,”kamu ja panggil aku Ndi”.
Malam ini begitu dingin,sekalinya telepon seperti ini. Lama sekali kami terdiam,entah apa yang dipikirkan oleh Ihsan saat ini.
“Em,tidur yuk,udah malam,nanti sakit.” sebuah ucapan manis dari Ihsan ini lumayan menyejukkan hati kalau dia masih perhatian denganku.
Aku dengan sedikit menghilangkan gengsi,”ya udah tidur,besok kan kamu kerja juga”
“ya udah,met malam ya”. Tuttt.. Tuttt..Tutttt …
Tiba-tiba telepon itu terputus,aku belum sempat membalas ucapannya. Bahkan ucapan yang sering dilakukkan pun tiba-tiba hilang.
Aku tetap tidak bisa tidur,aku berpikir terus “apa yang kamu mau sih Ihsan,putus gak dikasih jawaban,tapi masih perhatian”. Dengan gemasnya boneka beruang yang pernah ia berikanpun jadi sasaran kemarahanku. Aku coba mengajak bicara boneka itu,
“apa sih mau mu Ihsan?”
“aku ini masih pacaramu bukan?”
“aku bingung ma kamu”. Sambil kupukul-pukul boneka itu,”jawab dong,diem aja kamu”.
Tiba-tiba air mata ini menetes perlahan dan dengan rasa sayang aku memeluk boneka.
Dengan lirih aku berucap, “Ihsan aku sayang ama kamu,tapi kamu bikin aku nagis terus.”
Pelukanku keboneka menemaniku hingga aku terbangun dari tidurku. Pagi cerah ini dengan mata agak sedikit sembab mencoba untuk bersemangat ke kampus. Hari ini bakal jadi jadwal yang paling bosen,kuliah dan rapat organisasi hingga sore. Tapi aku berpikir ini mungkin cara menghilangkan rasa sedihku.
Seperti biasa aku janjian dengan Sipit di kampus karena beberapa mata kuliah kami sama jadi kadang kami sekelas. Kami mendapat julukan “emak dan anak” karena tiap Sipit dating duluan yang ditanyain aku begitu juga sebaliknya.
Dari belakang mencoba mengagetkan Sipit,“dor…Pit,,,”
“yeee…mb Indi,kagetin aja. Gak sedih lagi ni?”
“udah enggak dong,kan males mikir orang yang gak mikir aku”
“kenapa Ndi mata kamu,dicium nyamuk apa semut cowok ni.hahahaha”. Dengan gaya khas ketawa sambil matany merem sipit mengejekku.
“apaan sih kamu,Pit.. Ini mata sembab karena aku pompa,niatnya matanya biar belok dan gak Sipit kayak kamu”. Sambil aku membuka mata dengan jariku dan berlari karena aku ngejek Sipit.
Seketika itu pikiranku tentang Ihsan hilang, ya walaupun Sipit gak dengerin ceritaku, setidaknya bisa bikin ketawa aku. Karena kami punya semboyan “Kita gak sedih lagi,gak nangis lagi”. Itu Cuma kalimat dari lirik lagu Smash tapi bisa bikin seneng.
Hari-hari berikutnya terasa cepat sekali,sampai gak inget kalau besok udah hari ulang tahunku. Dan beberapa hari ini gak nyangka nama Ihsan hilang di pikiranku,kita sama-sama gak saling smsan atau telepon.
Hari yang ditunggu namun bikin kecewa,semalaman aku tak tidur berharap Ihsan bakal jadi orang pertama yang mengucapkan ulang tahun ini. Tapi aku gak begitu peduliin itu,karena banyak sahabat,keluarga yang memberiku ucapan dan lebih special.
Lebih malasnya lagi hari ini masuk kuliah,sesampainya disana. Sebuah kejutan kecil dari temen-temen.
“happy bday to u,,,happy bday to u,,happy bday,happy bday,happy bday Indi…..”
Sebuah donat kecil dan lilin diatasnya dibawa oleh Sipit untukku.
“Tiup lilinya mb Ind,tapi,,,make a wish dulu ya…”
Ku memejamkan mata dengan sebuah doa,dan saat ku buka mata ini ku meniup lilin. Donat kecil itu ku potong kecil-kecil agar semua temen ikut menikmati,walaupun dikit. Suapan pertama untuk sipit sambil cipika cipiki.
“Happy bday mb Indi”
“makasih sayangku”
Dan hari ini waktu itu cepat sekali,kejutan dan ucapan tak henti-hentinya datang. Namun tak satu smspun dari Ihsan untuk mengucapkan ulang tahun. Sekalinya aku lihat jam udah jam 17.00 WIB. Dan saatnya pulang kerumah dengan rasa penuh kebahagiaan. Aku jadi mengerti arti sebuah persahabatan.
“balik yuk,Pittttt,udah capek ni seharian dan aku juga udah bosan kalau ketemu kamu terus.heheheh..” sambil gemes ama pipinya yang chubby banget.
Dengan jengekelnya Sipit menarik tanganku,”sakit tauuu…hehehehe. Serius ni bosan ma aku?hehehe”.
“iya,untung aja kuliah itu gak 24 jam,coba 24 jam bisa mati konyol ketawa ma kamu terus.”
“Agh,nyebelin mb Indi ni,”dengan muka manyunnya.
“Tapi kalau ketawa sambil merem dan gak boleh manyun ntar tak tinggal pulang lho”
“jangan,,nebeng sampe depan ya”,dengan muka melas dia dan senyum Sipitnya.
Dengan sikap hormat,aku menjawab “siap laksanakan boss..sipitnya mana sipitnya”,aku mencoba masih menggodanya.
Aku dan sipit menuju parkir kampus untuk mengambil motor . Saat menuju motorku aku heran kok ada sebuah kantong plastik yang tergantung dimotorku.
“Pit,tu ada plastik punya sapa ya?”
“Ya punya mb Indi dong,kan dimotor mb Indi”
“Tapi aku tadi gak bawa apa-apa,jangan-jangan…………..”
“jangan-jangan apa mb Indi?”
“jangan-jangan Bom Pit,kaburrrrrr…………”,aku langsung berlari berniat ngerjain sipit yang kaget. Sipit juga ikut lari dan berterika,”Mb Indi tunggu”, dengan nada manja anak kecil.
“mb Indi,liat aja yuk”
Kami mencoba kembali ke motor kami dan melihat isi kantong yang ada di motorku itu.
Jrenggg……jrenggg… coba tebak apa isinya…
“Agh,flasdisk??”,aku dan sipit mengatakan hal yang sama.
“tau gitu aku nitip kamu aja biar,masak ngomong aja kita barengan”
“gak apa-apa mb Indi,kita itu emang ditakdirin bersama-sama”
“udah-udah,,kamu ntar GR malah berabe.” Sambil ku lihat kantong itu barang kali ada yang lain,“maksudnya apa ya Pit ini?”
“gak tahu,coba dicari ada tulisan dari pengirim gak”
“Ini ada tulisan pit”,aku membaca sebuah memo kecil dari sang pengirim.
‘Indi,ini flas ada sesuatunya, dilihat pas pukul 20.20. gak boleh dilanggar’
Dari : pengirim flasdisk
“mb In,jangan-jangan dalemnya ada Syahrininya,tu ada sesuatu”
“Hahahaha,,,kamu itu aneh-aneh aja,mana muat Syahrini masuk flasdisk”
Aku masih bingung dengan ini,maksud dan isi dari flas ini apa. Kulihat sipit mebolak balik kantong itu.
“Kenapa pit,kok dibolak balik?”,anak satu ini aneh banget.
“ya ini kantong nyebelin mb In,gede kantongnya isinya Cuma flas. Gak ada makanan atau apa gitu”
Sambil gemesin pipinya,”kamu itu,makan mulu….udah kita pulang. Jadi gak sabar pengen liat isinya apa”
Setelah sepanjang jalan memikirkan isi flas,tak terlintas akan pikiran tentang Ihsan. Seakan beberapa hari ini aku dibuat amnesia tentang Ihsan. Aku juga tak mengenali tulisan tangan dari si pengirim. Sebuah tanda tanya besar dipikiran ini belum terjawab.
Malam sudah mulai larut,berulang mata ini melirik jam dinding namun seakan jam itu berputar sangat lambat. Sudah tek terhitung berapa kali mata ini melirik untuk menunggu pukul 20.20. rasanya tunggu sesuatu yang bikin penasaran itu sangat menyebalkan. Setelah menunggu beberapa saat sms masuk ke Hpku.
Dari : (085678901xxx) Sipit
Isinya apa mb Ind?
Aku segera mereplay sms sipit.
To : (085678901xxx) Sipit
Gak tau juga,ntar lagi aku buka.
Waktu yang ditunggu sudah datang,seperti anak yang mendapatkan hadiah aku sangat begitu antusias untuk mengetahui isi flas itu apa. Langsung ku buka dilaptopku dan hanya ada sebuah file yang berformat video. Bergegas aku membuka video tersebut.
Sebuah video ucapan selamat ulang tahun dari Ihsan. Disitu Ihsan menyanyikan lagu milik Ipang yang berjudul “Akhirnya Jatuh Cinta”,” Tak Ada gantinya”, “Tanpamu” yang merupakan lagu favorit kita. Didalam video Ihsan sambil bermain gitar menyanyikan lagu itu. Diakhir video itu Ihsan mengatakan sesuatu yang sangat menyentuh.
“aku sekarang tau siapa yang harus aku perjuangkan,ternyata kau harus memeprjuangkan kamu,bila cintaku dan cintamu bersatu aku yakin cinta ini kekal dan abadi utnuk selamanya karena kamu semangat hidupku”
Diakhir kata-kata dari Ihsan membuat aku menagis terharu dan senyum bahagia.
Beberapa saat kemudian ada yang mengetuk pintu rumah,sambil aku menghapus air mata ini aku beranjak untuk membukakan pintu.
Saat kubuka pintu,sebuah kejutan yang termanis yang aku terima.
“Happy bday to u… Happy bday to u…..”
Aku terkejut karena Ihsan datang bersama SIpit dan SIput. Biar jelas,siput ini adalah cowok Sipit,kita panggil Siput karena dia super karet dan lama kalau ada janjian jalan-jalan. Kalau janjian pergi bareng jam 08.00,dia bisa baru datang jam 10.00 karena kelamaan mandi.
Aku lanjutin ceritanya, Ihsan dengan membawa kue ulang tahun menyanyikan lagu ulang tahun bersama Sipit dan Siput. Dengan segera aku memeluk Ihsan dan memukul Ihsan karena aku sebel dan aku bahagia. Ihsan juga membalas pelukku sambil membisikan “happy bday sayangku,”
“makasih sayangku”, Ihsan juga mencium keningku.Dan aku kembali memeluknya.
“Eehmmmmmmm….”,sipit ma siput mengagetkan kami.
“Halooo…lilinya mau cair ni,mau ditiup gak ni?”,sipit langsung aja nerocos.
“Iya dong,kan kueku,hahhahaa… tapi masuk dulu yuk,,”
Setelah beberapa saat aku mentiup lilin ulang tahunku dengan sebuah doa dan ucapan terima kasih pada Allah karena udah ngembaliin Ihsan lagi. Untuk beberapa saat aku sedikit manyun ama Ihsan.
“sayang itu nyebelin tau,cuekin aku”
“jangan salahin aku aja,tu sipit ma siput juga. Mereka juga ikut andil dalam urusan ini”. Dengan segera aku menghampiri sipit m siput dan mencubit mereka.
“dasar kalian berdua,sengkongkol ya”. Dengan muka tak berdosa mereka hanya tertawa.
Dengan rasa kagen yang udah beberapa minggu gak manja-manjaan ma Ihsan. Aku mencubit karena aku masih sebel dikerjain.
“aduh sayang,ampun,,,”,diraihnya aku dan dipeluk sama Ihsan.
“maaf ya sayang buat kemarin-kemarin. Tapi aku gitu karena kau sayang. Love you sayang”
Dengan nada manja aku menjawab,”iya sayang. Love you too sayangku”
Untuk kedua kalinya,kami diganggu oleh sipit ma siput. “Hello,disini ada kami” siput bersuara untuk kali ini.
“ayo mb Ind,dipotong kuenya,masak mau diliat aja”
“dasar tukang makan,iya,iya,,tak potong ya”
Dan lebih nyebelin lagi,kuenya ditulisin ‘happy bday Indi. Semoga cepat gemuk’. Mereka itu ada –ada aja. Selanjutnya aku memotong kue.
Untuk potongan pertama aku memberikan kepada Ihsan. Dan sebuah kecupan manis dikening untukku dari Ihsan.
Untuk potongan selanjutnya sipit dan siput. Kami bercanda sambil menikmati kue ulang tahun.
“kok bisa kalian kerja sama,aku kasih tahu ceritanya dong”
Secara bersama-sama mereka tertawa,karena sudah berhasil mengerjain aku.
Cerita awal dimulai dari Ihsan, Ihsan mengajak siput dan sipit untuk ngerjain aku. Dan semua skenario sudah dirancang. Sipit selalu memberi informasi pada Ihsan tentang aku.
“sayang waktu malam itu aku telepon karena denger dari sipit kamu sedih banget. Aku gak tega jadi aku telepon”
“aghh,,nyebeliin sayang tu”
“hahahahaaaaaaaaa….” Mereka menertawakan kebodohanku.
“terus yang kasih flas dimotorku?kan syang kerja,sipit ma aku terus,mesti siput ya”,sambil tunjuk Siput.
Dengan senyumnya siput mengakui,”iya aku yang kasih flas kemotormu dan itu tulisanku. Kan kamu belum pernah liat tulisanku”
“aghh,,dasar siput,kamu itu”
Dan semua kembali tertawa karena melihat kebodohanku. Aku Cuma cemberut dan ikut ketawa.
Ternyata kejutan dari Ihsan belum berakhir.
“tutup mata sayang,gak boleh ngintip lho..”
“ada apa to?”
“ya udah tutup mata dulu,nanti kan tau. Tapi berdiri dong”
Aku mencoba menuruti semua kemauan dia dan aku penasaran apa yang akan diberikannya,karena flas dan kue sudah menjadi kejutan yang teka terlupakan.
“udah belum sih,lama banget”,dengan sebel karena gak sabar pengen tahu.
“ok,sekarang dibuka perlahan ya…”
Sedetik kemudian aku membuka mata,sebuah kejutan yang manis. Ihsan memberikanku sebuah cincin dan ia sambil berkata “mau kah kau berjanji untuk selalu menjaga dan mempertahankan hubungan kita dalam keadaan apapun?”.
Dia bertanya seperti itu karena kalau diajak nikah aku gak mau jadi gak mungkin kalimatanya “will you married me?” bakal langsung aku tolak,
Dengan rasa yang bahagia dan tak mampu berucap,aku hanya menganggukan kepala sebagai isyarat aku mau. Dan Ihsan pun memakaikan cincin itu dijari manisku. Dan sebaliknya aku. Setelah cincin ini tersemat di jari kami, Ihsan memelukku dan mengatakan sesuatu padaku,
“aku janji akan menjagamu.”
Dengan rasa yang tak bisa ku ungkapkan aku menjawab dari ucapan dengan,”aku juga berjanji hati ini untukmu”
Dan sipit mengagetkanku dengan ucapannya untuk siput,”sayang aku juga mau kayak gini”
“hahahahhahah,,,”,kami semua tertawa dengan ucapan sipit.
Malam kian larut dan tak terasa jam udah nunjukkin pukul 23.00. semua pamit untuk pulang. Namun aku sedih karena Ihsan juga pulang,aku masih pengen sama dia. Rasa kangenku sama dia belum terobati. Namun waktu yang bicara.Mereka akhirnya kembali kehabitat msing-masing(maksudku ke rumah masing-masing.)
“mb Ind,kita pulang dulu ya”,sipit dan siput bersalaman denganku untuk pamit.
“ok,,makasih ya buat kalian berdua”
“sayang,aku pulang dulu ya,langsung bobo ja,udah malem,”
“iya sayang,syang juga langsung bobo. Hati-hati ya,,”
“iya sayang,love you sayang”,kecupan kening untukku.
“love you sayang”
“udah mb Ind,ntar gak selesai-selesai kalau cium peluk mulu,” sipit ngiri ni,hehehe
“ya biarain,ni kan pacaraku,masak aku mau cium siput,boleh po?hahaha” aku menggoda sipit.
“ya gak boleh kok”
“sayang awas aja ya,” aku langsung dapet peringatan dari Leo dan Sipit.ahaahahah
Dan mereka pulang kerumah masing-masing. Malam ini bahagia yang tak terkira. Dan gak mungkin aku lupakan. Aku beruntung memiliki teman dan Ihsan yang menyayangiku.
Aku juga lebih bisa memaknai arti sebuah persahabatan dan kasih sayang.Dan aku berharap harapan yang aku inginkan terkabul,sebuah harapan yang tak akan ku ucapkan jika belum terjadi.
Di hari berikutnya kami kembali seperti biasa, Ihsan kembali normal. Hari terasa cepat hingga tak terasa sudah masuk bulan Mei. Dan yang paling aku senang karena 27 Mei adalah satu tahun kami berpacaran,aku ingin membuat suatu perayaan kecil dengan kejutan kecil dariku. Saat sebuah rencana manis aku susun rapi dengan penuh cinta. Sebuah kabar buruk yang menghancurkan sebuah rencana itu datang.
Saat beberapa hari sebelum hari itu saat dia datang kerumah sudah larut malam dan gak biasanya dia datang selarut ini.
“duduk dulu sayang,mau minum pa?”,aku mempersilakan dia duduk.
“makasih sayang,gak usah minum. Aku Cuma pingin malam ini ama sayang”,dengan senyum dia mengatakan itu.
Tersontak aku kaget dengan ucapannya.”Maksudnya apa?”
“gini,aku besok bakal berangkat berlayar ke India untuk waktu yang cukup lama”. Dia menghela nafas setelah mengahkiri ucapannya.
Aku hanya bisa diam saat mendengar itu semua. Aku tak dapat mengatakan apa-apa. Aku tak suka ini semua.
“sayangg…..”. dia membuyarkan lamunanku.”kamu gak apa-apa kan??”
“eh,,em,,sayng serius?sayng ini Cuma bercanda kan?”. Aku mencoba mencari jawaban kalau ini semua Cuma kebohongan dia. Karena dia sering sekali mengatakan itu.
“kali ini benar”,sambil dia mengeluarakan surat-surat sebagai tanda kalau kali ini dia tak berbohoong.
Aku memintanya danku teliti satu demi satu saurat-surat itu. Dan benar sebuah nama negara sebagai tujuan berlayar atas nama dia. Aku menaruh kembali surat itu dan bertanya,”berapa lama berlayar?” dalam hati ku pasti wkatu yang lama karena line/tujuannya jauh.
“2 tahun sayang aku akan pergi”
Aku tak tahu harus bagaimana lagi saat dia menjawab 2 tahun. Aku hanya terdiam,dia pun ikut terdiam karena dia tahu pasti aku gak bisa terima ini semua.
“sayang bohong kan?sayang boong ya?”,aku masih mencoba tak percaya. Namun saat tangan ini digenggamnya untuk mencoba meyakinkanku.
“sayng,aku bener besok bakal berlayar. Aku tau sayang bakal kesepian banget. Apalagi di sana nanti aku juga gak dapet sinyal. 2 tahun itu aku sebulannya hanya mendarat 2 hari sayang.”
Aku benar-benar terdiam tanpa sebuah sedikitpun ucapan yang aku keluarkan dari bibir ini. Aku membayangkan rencana kecilku di hari jadian kita hancur. Tangannya tetap menggenggamku untuk menguatkanku.
Sedetik kemudian air mata membasahi pipiku. Sebuah sentuhan manis darinya untuk menghapus air mata ini makin membuat aku menangis. Dan selanjutnya sebuah pelukan manis darinya. Aku menangis di dadanya dengan sebuah pelukan dan belaian dia dengan diciumnya keningku olehnya. Mungkin ini pelukan terakhirnya.
“sudah sayang,jangan gini. Nanti aku nangis juga,jelek kalau nangis. Cantiknya mana..”. dia masih mencoba menghiburku dan menggodaku.
Dengan perlahan aku lepas pelukan ini darinya.” Sayang,aku sayang banget ama kamu. Aku gak pengen jauh dari kamu. Tapi ini untuk masa depan,aku harus dukung kamu. Aku akan tunggu kamu di sini. Aku ingin kamu janji,2 tahun lagi kamu datang kerumahku”
“aku janji sayang.” Dia kembali memelukku sambil berucap,”awas aja kalau sayang punya pacar lagi,hehehe”
“agh,paling syang juga di sana”,mencoba gak mau kalah aku.
“aku aja bakal di air terus. Di kapal juga cowok semua. Ada juga ibu-ibu. Lagipula aku kan punya sayang yang bakal selalu ada”
“gombal sayang ki”
“biarin,yang penting gak gembel..hehehhe”
Kami kembali tertawa dan menikmati hari perpisahan ini hingga tengah malam.
“besok anterin aku ya,mau kan?”
“ok deh sayang,”
“tapi gak boleh cengeng ya”
“ya biarain kok,,masak pacar bakal pergi jauh gak boleh nangis”
Perlahan dia berdiri dari kursinya dan meraih tanganku kembali,”sayang janji ya gak macem-macem kalau aku tinggal. Inget cincin ini jadi saksi hubungan kita”
“Aku janji sayang”. Sambil ku tersenyum walaupun aku sedih.
“sayng aku pulang dulu ya,udah malam. Sayng bobo ya…”
“huem sayang,hati-hati ya”
“sampa ketemu besok ya sayang”
“ok sayang”. Dengan berat aku harus melepasnya pulang dan besok hari terakhirku bertemu dengannya.
Air mata ini memang tak bisa membohongi kesedihan hati ini. Perlahan menentes kembali. Aku jadi makin sedih,saat hari-hari esok air mata ini menetes kembali siapa yang akan mengusapnya.
Semoga waktu 2tahun itu akan berjalan cepat dan hari-hariku tak berubah karena aku akan tetap menjaga hati ini untuknya. Untuk orang yang telah menyayangiku setulus hati.
Sebuah lagu yang menjadi kenangan manis untuk kami adalah “Ipang-akhirnya jatuh cinta”.
Semua terjadi tak ku sadari tak terpikir apalgi mimpi.Tapi ternyata kini ku tak lagi berdaya.Kau memang beda dari yang pernah ku rasakan.Hanya kau yang bisa merubah hatiku tk mungkin ada lagi yang mampu membuatku seperti ini.Semua berubah saat bersamamu tak mungkin ku dapat kalau tanpaumu,sangat ku nikmti mencitaimu bersamamu. Tapi ternyata kini aku sudah bersamamu…
Karena kesedihanku ini hanya sementara,karena aku percaya lelah ini hanya sebentar dan aku tak boleh menyerah walaupun ini tak mudah. Aku akan selalu ingat pesan dia untuk selalu tersenyum biar semakin mudah karena kesedihan ini hanya sementara.
Dan hari-hari sepiku akan terjadi. Semoga aku bisa jalani ini semua. Dan semoga 2 tahun lagi aka nada sebuah cerita manis yang berakhir dengan sebuah kebahagiaan.

Kita tunggu cerita selanjutnya…. 2 athun lagi… see you next time… 